Thursday, 23 October 2014

Mimpi Jatuh serasa Kenyataan



Barang kali kalian pernah
mengalaminya. Ketika kalian sudah
berbaring dengan nyaman di kasur
dengan berselimut hangat. Dimana
kalian belum tidur tetapi juga
tidak sedang sungguh-sungguh
bangun. Hal tersebut terjadi
tepat ketika gelombang otak
melambat, kalian bermimpi sedang
bersepeda dan tiba- tiba kalian
tersentak oleh kontraksi yang
mengejutkan yang sulit
diterangkan, biasanya di kaki.
Pasti diantara kalian pernah
mengalami hal yang serupa.
Beberapa rekan saya pernah
bercerita bahwa mimpi yang paling
berkesan adalah mimpi jatuh dari
sepeda bahkan ada juga yang
bercerita mimpi jatuh dari
ketinggian. Gimana dengan kalian?
pernah juga kan? Ternyata ada
beberapa alasan logis dari
kejadian tersebut. Kadang
sewaktu kita tidur, kita seperti
tidak bisa bergerak atau jatuh
tiba-tiba. Ternyata ada alasan
yang masuk akal.
Gerakan menyentak yang kita
alami ketika sedang tidur dikenal
sebagai hypnic jerk, dan dapat
dihubungkan dengan perasaan
hendak jatuh. Fenomena hypnic
jerk ini terjadi karena tubuh
terlalu lelah sehingga tidak
melalui tahap tidur yang
sewajarnya dan pernah di
jelaskan oleh David Bodanis dalam
bukunya yang terkenal The Body
Book.
Ada sejumlah teori mengenai
mengapa itu bisa terjadi. Salah
satu teori menyatakan bahwa
gerakan ini merupakan refleks
yang bersifat melindungi. Saat
kita tidur, otot-otot mengendur
dan akhirnya menjadi lemas. Otot
yang lemas ini mungkin diartikan
oleh otak sebagai tanda bahwa
kita hendak terjatuh (meski kita
sedang berbaring di tempat tidur),
jadi otak mengirimkan pesan
kepada otot supaya mengencang
sehingga kita tetap tegak.
Dalam keadaan normal, satu siklus
tidur dibagi dua. Pertama, Tahap
non-REM (Rapid Eye Movement),
terjadi saat kita ingin tidur, otak
menjadi antara sadar dan tidak.
Kedua, Tahap REM, terjadi saat
kita bermimpi. Gelombang otak
sama seperti saat sadar sehingga
sinyal yang dikirimkan sama.
(Sebaiknya jauhkan HP, Radio, dan
gadget2 electronic yang
mengeluarkan sinyal agar tidur
kita berkualitas). Tapi, saat
bermimpi sebagian fungsi otak
kita melumpuhkan diri biar tidur
kita ga keganggu.
Kalo kita terlalu lelah, saat tidur
otak kita langsung memasuki
tahap REM tanpa melewati tahap
non-REM. Perubahan tiba-tiba ini
bikin tubuh kita kaget jadi
seakan akan kita ga bisa gerak-
bernapas (kalo di beberapa
kepercayaan tertentu dianggap
ditindih jin), atau tiba-tiba jatuh,
bahkan sering juga seperti yang
tenggelam.
Mimpi adalah pengalaman bawah
sadar yang melibatkan
penglihatan, pendengaran, pikiran,
perasaan, atau indra lainnya saat
tidur, terutama saat tidur yang
disertai gerakan mata yang cepat
(rapid eye movement/REM).
Kejadian dalam mimpi biasanya
mustahil terjadi dalam dunia
nyata, dan di luar kuasa pemimpi.
Pengecualiannya adalah dalam
mimpi yang disebut lucid dreaming.
Dalam mimpi demikian, pemimpi
menyadari bahwa dia sedang
bermimpi saat mimpi tersebut
masih berlangsung, dan terkadang
mampu mengubah lingkungan dalam
mimpinya serta mengendalikan
beberapa aspek dalam mimpi
tersebut. Pemimpi juga dapat
merasakan emosi ketika bermimpi,
misalnya emosi takut dalam mimpi
buruk.
Hypnic jerk sendiri merupakan
kedutan otot yang tidak disadari,
yang terjadi pada keadaan
transisi antara bangun dan tidur.
Orang cenderung mengalami
kedutan ini jika tidurnya tidak
pulas. Kedutan biasanya terjadi
satu atau dua kali salam satu
malam. Gejalanya meliputi otot
berkedut ketika tidur dan terasa
seperti jatuh
Ilmuwan yang melakukan
penelitian seputar tidur belum
bisa menyimpulkan penyebab
hypnic jerk atau mengapa hal itu
terjadi menjelang orang terlelap.
Walopun ada yang mengalami lebih
sering daripada yang lain,
kemunculannya tidak dapat
diramalkan, tidak seperti
myoclonic jerk, kontraksi
menyentak yang terjadi interval
beraturan selama tidur yang
nyenyak.
Load disqus comments

0 komentar

Powered by Blogger.