Sunday 4 September 2016

Apa itu Jaringan Komputer beserta OSI Layer

Nama : Gde Angga Pratama Nugraha
NIM : 1504505013
Universitas/Fakultas/Jurusan : Udayana/Teknik/Teknologi Informasi
Mata Kuliah : Manajemen Jaringan dan Server
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama S.T, M.T

Pada Era Globalisasi ini Semua orang  sudah terbiasa dengan internet  seakan akan Internet adalah makanan mereka sehari-hari. Akan tetapi jika diberikan pertanyakan mengenai Jaringan Komputer beserta artinya mungkin tidak semua orang bisa menjawabnya dengan fasih dan lafal. Dari persoalan itulah seharusnya kita mengetahui lebih dalam mengenai apa itu internet  atau Jaringan Komputer mulai dari Konsep atau definisi dari jaringan computer itu sendiri dan syarat syarat terbentuknya jaringan komputer.

Definisi jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah  sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel , sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, Berbagi sumber daya, data, dan juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. (source Internet).
Syarat Terbentuknya Jaringan Komputer
Agar Jaringan Komputer dapat terbentuk dengan baik, maka dibuatkanlah Syarat terbentuknya Jaringan Komputer itu sendiri. Syarat tersebut dibagi menjadi 3 yaitu : 
  • Perangkat / Devices
Perangkat komputer tentunya harus ada jika kita ingin membentuk jaringan komputer. Perangkat ini dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yakni perangkat “end devices” seperti pc, laptop, mobile phone, dll; dan perangkat yang bertugas menjadi penengah berbagai perangkat end devices atau yang disebut perangkat “intermediate devices”, contohnya router, switch, hub, dll.
  • Media Transmisi
Tanpa adanya media transmisi tentunya perangkat-perangkat yang kita punya tidak dapat terhubung. Umumnya media transmisi yang membentuk jaringan dapat dikategorikan menjadi 2 yakni kabel dan nirkabel.  Coaxial, UTP, STP, dan Fiber Optic adalah contoh media yang umum digunakan dari banyaknya media kabel yang ada, sedangkan Wi-Fi, Bluetooth, Microwave adalah media yang umum digunakan pada media nirkabel.
  • Layanan / Services
Komponen yang tak kalah pentingnya adalah layanan / services apa yang ingin kita kirimkan atau dapatkan dari terbentuknya jaringan komputer. Percuma saja jika perangkat komputer kita sudah terkoneksi, namun tak ada layanan lewat disitu. Layanan yang kita miliki biasanya dapat dibagi menjadi kategori data/dokumen, suara, dan visual.




Permodelan OSI Layer

Di dalam jaringan komputer, terdapat pemodelan secara hirarki untuk menggambarkan secara jelas tugas dari setiap lapisan pada jaringan komputer. Secara umum, pemodelan layer pada jaringan komputer memiliki dua buah medel utama. Kedua model utama tersebuat meliputi pemodelan layer OSI (Open System Interconnection) dan pemodelan layer TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Pemodelan layer TCP/IP kemudian terbagi atas pemodelan layer TCP/IP versi umum dan versi Forouzan.
 Pemodelan Layer OSI, merupakan pemodelan yang pertama kali digunakan di dalam jaringan komputer dan ditetapkan oleh ISO(International Standard Organization). Pemodelan layer ini menjadi pedoman di dalam jaringan komputer sejak awal jaringan komputer tercipta. Selain itu, pemodelan layer OSI juga masih tetap digunakan hingga saat ini, terutama konsep dasar diadalamnya. Secara konseptual terdapat tujuh buah layer didalamnya, diantaranya adalah :

1. Physical Layer
2. Data Link Layer
3. Network Layer
4. Transport Layer
5. Session Layer
6. Presentation Layer
7. Application Layer

Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan Perangkatnya
Dari ke Tujuh Layer tersebut juga mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu

1.      Physical Layer :
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel – kabelnya

2.      DataLinkLayer :           
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

3.      Network Layer :
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).

4.      Transport Layer :
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

5.      Session Layer :
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.

6.      Presentation Layer :
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

7.      Application Layer :
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

Pemodelan Layer TCP/IP (versi umum), muncul sebagai akibat dari adanya beragam kekurangan pada pemodelan layer OSI serta pemodelan layer OSI mulai tidak relevan dengan perkembangan zaman, terutamanya aplikasi dan jaringan komputer itu sendiri. Pemodelan TCP/IP lebih simpel dan ringkas dengan hanya empat layer saja di dalamnya. Pemodelan layer TCP/IP menggunakan konsep paket protokol TCP/IP yang memiliki empat buah subprotokol di dalamnya, yang kemudian menjadi keempat layer pada pemodelan layer TCP/IP ini. Pemodelan layer TCP/IP memiliki 4 layer yang terdiri dari :

1.Link Layer (data link/Network Access)
 Merupakan layer terbawah pada pemodelan layer TCP/IP. Berfungsi untuk menjelaskan protocol yang digunakan pada tipologi jaringan, interface yang digunakan, flow control dan sebagainya.

2.Internet Layer
yaitu layer dilapis kedua (diatas Link Layer/Data Link) yang berfungsi untuk pergantian datagram pada jaringan. Layer ini menyediakan interface jaringan yang seragam, dengan menyembunyikan topologi yang digunakan.


3.Transport Layer
      yaitu layer di lapis ketiga (di atas Internet Layer) yang berfungsi untuk menyediakan konektivitas antarproses (end to end service), chanel pergantian data untuk aplikasi, dengan menggunakann protocol TCP (untuk connection oriented) dan UDP (untuk connectionless).

4. Application Layer
       yaitu layer di lapis teratas yang berfungsi untuk komunikasi data antar aplikasi dan komputer (peer). Beberapa protocol jaringan berjalan d layer ini, antara lain SMTP, HTTP, FTP.

Pemodelan Layer TCP/IP (versi Forouzan), pada versi ini terdapat penambahan satu layer di lapisan terbawah, yaitu physical layer. Nilai lebih yang dimiliki adalah dilibatkannya perangkat fisik sebagai sebuah layer tersendiri bernama physical layer.

Dalam versi ini memiliki 5 layer sebagai berikut :
1. Physical Layer
       merupakan lapisan terbawah dan berkaitan erat dengan koneksi wired(kabel) pada jaringan komputer.

2. Data Link Layer
       memiliki definisi dan fungsionalitas yang sama dengan Data Link pada pemodelan TCP/IP versi umum, yang telah dibahas di atas.

3. Network Layer
             memiliki fungsionalitas yang sama dengan versi umumnya yaitu merupakan layer terbawah pada pemodelan layer TCP/IP. Berfungsi untuk menjelaskan protokol yang digunakan pada tipologi jaringan, interface yang digunakan, flow control dan sebagainya.

4. Transport Layer
          memiliki fungsionalitas yang sama dengan versi umumnya yaitu, layer di lapis ketiga (di atas Internet Layer) yang berfungsi untuk menyediakan konektivitas antarproses (end to end service), chanel pergantian data untuk aplikasi, dengan menggunakann protocol TCP (untuk connection oriented) dan UDP (untuk connectionless).

5. Application Layer
           memiliki fungsionalitas yang sama dengan versi umumnya yaitu, layer di lapis teratas yang berfungsi untuk komunikasi data antar aplikasi dan komputer (peer). Beberapa protocol jaringan berjalan d layer ini, antara lain SMTP, HTTP, FTP.


Referensi Buku :

Eka Pratama, I Putu Agus.Handbook Jaringan Komputer, Informatika Bandung 2014

Load disqus comments

0 komentar

Powered by Blogger.